Karena saya
bukan ahli dalam perkara tersebut, maka saya meminta waktu untuk bertanya
kepada yang lebih paham. Akhirnya saya bertanya kepada ustadz pengajar saya, dan
mari kita bersama-sama menyatukan persepsi.
Jika
pertanyaannya adalah apakah kita harus taat pada perintah Allah (seperti
perkara memilih pemimpin muslim)? Maka jawabannya YA karena memang sudah
seharusnya kita patuh dan taat pada perintah Allah. Sami’na wa atho’na (Kami dengar dan kami taat).
Sebenarnya ungkapan
sami’na wa atho’na sudah cukup untuk
apa-apa yang kita hadapi. Namun, mungkin sebagian orang merasa tidak puas jika
hanya dengan satu perintah itu.
Dan jika kita
kita merasa dilema terhadap pendapat orang-orang non muslim, karena kesannya
muslim itu rasis. Maka jawaban dari ustadz saya adalah, kita tidak perlu takut di bilang rasis. Islam menjadi mundur karena
pemeluknya menjauhkan diri dari syariat islam. Jangan khawatir di bilang
ekstrimis, kolot, cupu, dll. Adapun pendapat orang-orang non muslim yang
mengesankan muslim itu rasis dan tidak toleran adalah peran kuat media.
Sebagian besar
media dikuasai orang-orang non muslim, dan jelas mereka memusuhi islam. Banyak opini
opini yang mengesankan muslim itu rasis, padahal sebenarnya kita hanya
menjalankan apa yang disyariatkan. Bahkan tak jarang yang merasa dirinya seorang
muslim pun termakan oleh opini tersebut.
Teman saya pun membenarkan
hal tersebut. Mungkin ia salah karena terlalu sering membuka media sosial. Karena
disanalah ia sering melihat kebencian orang non muslim kepada muslim. Sejujurnya
ia merasa sakit hati dan bertanya-tanya, kok bisa mereka segitu bencinya sama
islam? Apa karena demo atau doa bersama yang sampe turun ke jalan itu salah? Apa
memprioritaskan perintah Rabb itu salah?
Ia berpikir,
bahwa kita hidup di tempat yang kultur dan agamanya beragam jadi kita harus
toleransi. Tapi ia pun tidak tahu harus seberapa toleransinya lagi agar mereka
tidak fobia islam.
Apa ada dari
kalian yang merasa seperti yang dirasakan teman saya?
Tunggu
lanjutannya besok ya..
0 Comentarios