Sebuah arti

 Bila saja kamu mencintai orang yang tak pernah bisa mencintaimu.
Bila saja kamu mencintai orang yang tak pernag memandang sorot matamu.
Memandang apa yang mungkin bisa menjadi sebuah cinta.
Kamu, adalah nama yang tak bisa di lupakan
Adalah cinta yang sulit di tepis,
Dan adalah bintang yang sulit digapai.
Lalu aku?
Mencintai cinta yang tak bisa mencintaiku.
Memikirkan cinta yang tak pernah memikirkanku.
Memperdulikan cinta yang tak pernah memperdulikanku.
Mengagumi cinta yang tak mungkin mengagumiku.
Dan menangisi cinta yang tak mungkin juga meneteskan air matanya demi aku.
Bagaimana anda bisa berkata bahwa cinta itu indah?
 Bagaimana anda bisa berkata bahwa cinta akan selalu menerima apa adanya?
Padahal ia selalu menilai orang dari fisik.
Padahal, fisiklah yang selalu membuat ia tertarik.
Tertarik mencintai apa yang terlihat menarik.
Dan aku,
Memang tak ada sesuatu didalam diriku yang mungkin bisa membuat hanya sekadar melirik.
Karena mungkin aku hanyalah bintang yang redup, diantara bintang yang bersinar,
Hanyalah warna yang tersamarkan, diantara pelangi yang penuh warna,
Dan hanyalah tembaga, diantara emas yang berkilauan.
Tapi,

Apakah salah jika hnya namamu yang ada di dalam hatiku?
Apakah salah jika hanya suaramu yang selalu bergema dan ku dengar diantara hembusan angin?
Apakah salah jika hanya wajahmu yang ada di setiap mimpiku? Perlukah aku memberitahumu jika setiap mata ini terpejam, aku melihatmu. Melihat senyummu. Selalu begitu. Entah mengapa.
Tolong jelaskan padaku, apakah semua yang terjadi padaku adalah sebuah kesalahan dimatamu ?
Jika memang ini semua adalah kesalahan,
Lalu siapa yang pantas disalahkan?
Apakah aku, hanya karena aku mencintaimu?
Ataukah kamu, hanya karena kamu tak bisa mencintaiku?
Mungkin,
Mencintai cinta yang tak bisa mencintaiku adalah kesalahan.
Dan menunggu yang tak mungkin ditunggu adalah kesalahan terbesarku.
Tolong hentikan langkahku, sebelum aku jatuh lebih dalam
Tolong sadarkan aku, jika memang tak pernah ada cinta untukku.
Karena aku hanya ingin mengerti arti dicintai.


0 Comentarios