Meski telah vakum
dari agensi, saya masih sesekali menulis sajak - sajak yang lirih nan pedih.
Karena memang itu kebiasaan dan kebisaan saya, haha. Namun sebuah pesan dari
seorang ustadz tiba-tiba menyadarkan saya. Beliau berkata :
“Jikalau
setelah mati kita dibiarkan, tentulah kematian adalah peristirahatan bagi
setiap kita yang hidup. Akan tetapi setelah mati kita akan dibangkitkan, lalu
kita akan ditanya tentang seluruh yang pernah kita lakukan. Lakukanlah apa yang
engkau kehendaki. UCAPKANLAH DAN TULISKANLAH APA YANG ENGKAU SUKAI, NAMUN..
siapkanlah jawaban yang tepat atas segala pertnyaan pada persidangan akhirat.”
Kata – kata itu
benar benar menghujam hati saya, kemudian saya menghapus sebagian besar karya
saya, dan bertekad untuk tidak lagi menuliskan kata-kata yang kurang
bermanfaat. Saya pikir, saya ragu untuk menjadi seorang penulis.
Perlahan saya mulai memudarkan intuisi, karena
mungkin punya perasaan yang terlalu dalam itu cukup merepotkan juga. Pada akhirnya,
saya mulai menghapus harapan untuk menjadi seorang penulis.
Namun kemudian, secerca harapan datang ketika saya
tahu bahwa ada program untuk menjadi membuat sebuah buku. Tapi sejujurnya saya
masih takut untuk mencoba karena khawatir tidak konsisten.
Ada banyak program, dari mulai membuat buku, kelas
cerpen, kelas artikel, dan kelas yang saya ikuti ini (tantangan 30 hari
menulis). Saya pun mencoba untuk mengikuti dari yang paling dasar, dan yang
paling... murah. Haha. Tapi ternyata saat ini saya pun masih mengalami
keraguan, oh tidaak.
Karena kelas
ini diundur, jadi kelas ini masih akan berlanjut kemungkinan sampai hari ke-20
Ramadhan. Sejujurnya saya tidak ingin sibuk sendiri dengan urusan lain ketika
ramadhan. Saya tidak ingin membiarkan bulan yang penuh keberkahan itu terlewat meski
sedikit saja.
Entahlah, saya selalu dalam keraguan. Semua orang
tahu, orang yang ragu-ragu tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Karena ia
ragu terhadap apa yang dilakukannya. Tapi ya.. mari kita lihat. Saat ramadhan
nanti apakah saya masih mengikuti tantangan ini, atau berpaling dan menjadi
hamba Allah yang seutuhnya.
Sekian.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh
0 Comentarios