Assalamu’alaykum
warahmatullah wabaraakatuh
Hallo sahabat
traveler, di sini saya kembali untuk melanjutkan cerita sebelumnya, yaitu Pengalaman
Terbang Bersama Sriwijaya Air. Sesampainya di Bandar Lampung, saya pun
melanjutkan perjalanan saya menuju Teluk Lampung untuk hopping island. Hopping island
kali ini kami akan menjelajahi Pulau Kelagian Kecil, Pahawang Kecil, dan
Pahawang Besar. Perjalananan dari Bandar Lampung menuju Dermaga Ketapang di Teluk
Lampung sendiri membutuhkan waktu sekitar 1 – 2 jam.
Selama di
perjalanan kami sempat berhenti sebentar untuk membeli makanan. Ya, kami harus
membawa bekal makan siang untuk hopping island, karena memang tidak ada penjual
makanan disana. Dan jangan lupa juga guys bawa persediaan air minum yang cukup.
Selama
diperjalanan pun saya cukup terkesan dengan jalan di Lampung, karena jalananya lowong banget alias gak macet sama
sekali. Duh, damai dah rasanya kalau tinggal disini.
Hal tersebut
tentu membuat saya sangat menikmati perjalanan, sesekali saya melihat
pemandangan teluk lampung yang indah dari kejauhan. Rasanya semakin tidak sabar
untuk sampai. Setelah sekitar satu jam, tak terasa jalan kian menurun dan berkelak kelok, aroma laut pun mulai
tercium pertanda kami akan segera sampai. Daaan belok, yak akhirnya kami sampai
di Dermaga Ketapang Teluk Lampung !
Arrived! Yuhuu!
Sesampainya
kami di Dermaga Ketapang mobil yang saya naiki pun langsung mencari tempat
parkir. Suasana parkiran di dermaga ini cukup lengang bahkan terbilang sepi,
mungkin karena hari kerja kali ya. Menurut guide
kami jika weekend tiba, parkiran bisa
sampai penuh bahkan sampe keluar-luar. Tapi untuk kali ini alhamdulillah hanya
tim kami yang akan berangkat untuk hopping
island. Yeay!
Saya dan Mbak
Shinta langsung bersiap-siap dengan segala persiapan, dan satu hal yang gak
boleh dilupain untuk kita para ciwi-ciwi adalah SUNBLOCK. Ya guys, namanya juga keliling pulau dan
main di pantai, apalagi tengah hari, hmm bisa kebayang gosongnya kaya apa.
Selain persiapan diri sendiri, kami juga menyewa 1 perahu motor dan 2 set peralatan
snorkel.
Harga sewa perahu motor disini harganya bervariasi sekitar Rp400.000 – Rp600.000 (tergantung kemampuan
menawar). Sedangkan harga sewa untuk peralatan snorkel sebesar
Rp50.000,- per set. Jika tidak membawa kamera underwater atau case waterproof untuk kamera, disini kamu bisa
menyewa kamera underwater seharga Rp250.000,- (sudah termasuk memori
8GB). Setelah semua persiapan selesai, waktunya berangkaat!
Suasana Dermaga Ketapang
FYI
aja sih guys, sebenarnya dermaga ketapang di Teluk Lampung ini hanya pelabuhan
nelayan, jadi wajar aja kalau di sini kamu gak akan lihat kapal-kapal besar.
Oya, dermaga yang namanya Ketapang ternyata bukan cuma di sini aja loh, menurut guide kami sih ada 4 dermaga di Lampung
yang nama Ketapang. Kira-kira kenapa ya? Mungkin karena disini banyak
transmigran dari daerah Ketapang (?), bisa jadi.
Sewaktu saya
menaiki perahu, saya speechles sama
air disini. Karena beniiiing banget pas di pinggir dermaganya, dan pas udah kesananya
warna hijau toska. Cantiiiik banget! Baru di dermaga aja airnya udah bening
kayak begini. Tapi sayang, di pinggir-pinggir dermaga saya melihat beberapa
sampah yang tergenang. Hmm...
Cantiknya air laut di dermaga
Oya ini bukan promosi perahu DOAI IBU ya guys
*serius
Setelah semua naik,
perahu motor pun melaju. Awalnya perahu ini melajunya biasa saja, tapi lama
kelamaan menjadi semakin cepat. Karena saking cepatnya, rasanya pun bukan
seperti berjalan diatas air lagi, tapi berjalan diatas batu wkwk. Seru lah
pokoknya ! Saking serunya, itu air laut sampe nyiprat-nyiprat ke mulut guys, nah kalau kayak gini jangan lupa
siap-siap mingkem yak. Hohoo
Jika langit
cerah, diperjalanan kamu bisa melihat beberapa pulau yang jauh seperti Pulau
Sebuku dan Sebesi (yaitu pulau terdekat dari anak krakatau).
Oya, biasanya
pulau yang akan pertama kali dituju saat hopping
island adalah Pulau Kelagian. Hal tersebut karena pulau ini dapat ditempuh
hanya dengan 10 menit perjalanan motor cepat (dari Dermaga Ketapang).
Sebenarnya disini
terdapat Pulau Kelagian Besar dan Pulau Kelagian Kecil, dimana kedua pulau ini
saling berhadapan. Tapi saya kebetulan hanya berkesempatan untuk mengunjungi
Pulau Kelagian Kecil (lunik), karena sebenarnya karakteristik kedua pulau ini
tak jauh berbeda, hanya beda ukuran saja.
Menurut guide kami, sebagian besar wilayah Pulau Kelagian Besar digunakan untuk tempat latihan marinir, tapi masih ada bagian yang
memang khusus untuk wisata. Nah, kalau Pulau Kelagian Kecil, pulau ini memang
sesuai namanya guys, kecil. Kita bisa memutari pulau ini dengan berjalan kaki hanya dalam waktu 30
menit.
Pulau Kelagian
Kecil adalah pulau yang tak berpenghuni, dimana hanya ada beberapa saung dan
dua warung kopi yang pemiliknya pulang pergi. Disini tak ada penginapan, tapi
jika malam tahun baru banyak orang yang mendirikan tenda disini. Tapi.. ingat
ya guys disini tidak ada kamar mandi,
hanya ada ruang ganti pakaian. Jadi kalau mau pipis, langsung ke laut
aja ya..wkwk
Hmm. Kayaknya
gak seru ya kalau cuma di ceritain gitu aja. Oke sekarang saya akan
menceritakannya dengan lebih jelas. Awalnya ketika sampai di pulau ini saya
begitu kaget dan terpesona, karena gradasi warna laut sangat terlihat jelas. Baru
pernah saya melihat pemandangan yang seindah ini secara langsung.
Gradasi warna
laut sungguh memukau, mulai dari biru tua, biru muda, toska, toska muda, sampe
bening. Dan beningnya itu guys,
Masyaa Allah ! Wajah dia mah kalah deh beningnya ! Bening banget.
Here I'm wait for you~
Gak ngerti deh
kata apa lagi yang bisa ngejelasin keindahan yang ada di pulau ini.
Keindahannya tuh bener-bener ngebekas di hati dan kamera guys ! biarpun potografer amatir kalau motret disini tuh tetep aja hasilnya.. tak terlupakan lah.
Selain
pemandanganya yang mempesona dan air laut yang bening, pasir disini juga putih,
bersih, dan lembut banget. Awalnya sempet gak percaya karena beberapa tulisan
diblog orang bilang kalau pasir disini mirip tepung terigu. Tapi masa iya sih,
eh ternyata pas diliat, ternyata bener juga ya. Tapi bagi saya sih ini lebih
mirip susu danc*w vanila bubuk. Abis enak gitu diliatnya, jadi pengen
digadoin (loh?)
Pasirnya lembut, selembut hatiku~ eww
Setelah puas
menikmati keindahan depan pulau, waktunya kita keliling pulau yeah ! Pulau ini
dikelilingi oleh pohon mangrove, dimana mangrove berfungsi untuk mencegah abrasi dan sebagai rumah bagi ikan ikan kecil.
Di belakang pulau
ini ternyata terdapat pula pantai, hanya saja memiliki karakteristik yang berbeda dengan pantai yang berada di depan. Pantai di sini sebagian besar berbatu, kontur tanah
di tepi laut dan pinggirnya pun juga berbatu. Meskipun demikian, sama sekali
tidak mengurangi keindahan pantai ini. Indah banget!
Batu boleh hitam, tapi pasir tetap putih
Masa lalu boleh kelam, tapi masa depan masih suci
*haseek
Setelah puas
berkeliling, kami sebenarnya menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke Pulau Pahawang dan bersnorkel disana. Hingga pada akhirnya balik lagi ke pulau ini (karena ketagihan),
untuk bersnorkel dan bermain menghabiskan waktu sampai sore.
Saya dan mbak
Shinta bersnorkel di perairan pulau Kelagian Kecil saat sudah menjelang sore,
jadi arus dan gelombang sudah cukup lumayan. Terlebih karena kami menggunakan
pelampung, jadi sangat mudah terbawa arus. Guide
kami pun cukup kwalahan saat menjaga kami berdua. Megangin yang satu, satunya
lagi kemana. Megangin yang satu lagi, yang satu lari kemana, wkwk maaf ya pak.
Beliau juga
khawatir kalau kami semakin terbawa gelombang dan bertemu ular laut. Hoo, iya guys di bagian tenggara hingga selatan
pulau ini ada sarang ular laut. Jadi hati-hati ya.. Akhirnya Pak Yopie pun memegang
pelampung mba shinta dan menarik kaki katak saya, menyuruh untuk segera
selesai.
Sebenarnya dari
lubuk hati saya yang paling dalam *cielah,
saya pengen banget ketemu sama ubur-ubur, atau hewan yang kalau beruntung bisa
ditemuin disini (penyu hijau dan pari bintik biru). Tapi mungkin saya belum
beruntung, dan harus merasa cukup dengan hanya bertemu clown fish serta ikan-ikan (yang entah apa namanya).
Source : yopiefranz.com
Source : yopiefranz.com
Wahai ikan, sebutkanlah siapa namamu
Source : yopiefranz.com
Akhirnya setelah
snorkeling, kami pun kembali ke Pulau Kelagian Kecil. Di sini saya dan mbak
Shinta melakukan berbagai aktivitas seperti bermain pasir, ayunan, menikmati
suasana, dan yang paling wajib adalah bermain air. Hohoo. Meskipun sudah snorkel,
tapi rasanya belum afdhol aja gitu kalau belum berenang-renang dipantai. Air
disini asin sih, tapi dingin dan bening, seger lah pokoknya.
Masa kecil kita bahagia kok, serius deh
Saking bahagianya, udah gak bisa kontrol muka lagi
Jam sudah
menunjukkan waktu 4 sore, sudah waktunya kami untuk kembali ke dermaga. Selesai
sudah perjalanan kami untuk hopping
island kali ini, waktunya kembali ke tempat peraduan. Semoga bisa kembali
kesini untuk hopping island ke pulau
lainnya seperti Pulau Balak, Lok, Lunik, Mengkudu, Tanjung putus, dan pulau
lainnya.
Sampai jumpa lagi Teluk Lampung~
Wassalamu'alaykum warahmatullah wabarakaatuh
Ke tempat peraduan
yang selanjutnya : Pengalaman
menginap di Whiz Prime Lampung
0 Comentarios