Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakaatuh
Kali ini saya akan memposting mengenai kisah hidup saya
mengenai mempelajari Al Qur’an. Mungkin kisah ini bisa sedikit menginspirasi,
jika pun tidak saya hanya ingin membaginya untuk kalian para pembaca. *salam
hangat
So, langsung aja..
Seberapakah pentingnya mempelajari Al Qur’an? Tentu penting
sekali, bahkan lebih penting dibanding program belajar 12 tahun. Karena ini
adalah program belajar seumur hidup. Bukan hanya sekedar belajar membaca atau menghafalnya, tapi juga mengerti makna dan tafsirnya. Saya sendiri baru mendapat kesempatan untuk mempelajari cara membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah. Tentunya saya berharap bisa mendapat kesempatan belajar yang lebih dalam lagi.
Oke, jadi saya hanya ingin mengulik sedikit mengenai belajar membaca Al Qur'an. Sebenarnya apa sih tujuan kita belajar membaca Al Qur’an? tentunya hal tersebut bertujuan untuk menjaga lidah agar tidak salah dalam membaca Al Qur’an. Jika
kita salah dalam mengucapkannya, maka resiko yang paling besar adalah dapat merubah arti (lahn jali) dan
menyebabkan dosa. Sangat berlainan bukan dengan niat membaca Al Qur’an itu
sendiri?
Maka dari itu, mempelajari Al-Qur’an itu sangat lah
wajib. Seperti yang tertuang dalam
perkataan Imam Ibnul Al Jazari :
“Membaca Al Qur’an dengan tajwid itu hukumnya wajib. Siapa yang tidak membetulkan bacaan Al Qura’annya berdosa. Karena Allah menurunkannya dengan tajwid. Dan demikianlah Al Qur’an dari-Nya sampai kepada kita”.
Lewat perkataan ini, normalnya ada beberapa pertanyaan yang
musti kita tanyain ke dalam diri kita sendiri..
Apakah bacaan kita sudah sesuai tajwid?
Apakah kita sudah mengeluarkan hurus sesuai makhrajnya?
Apakah kita sudah memenuhi sifat2 huruf dan hukumnya?
Ya guys, Belajar
membaca al quran tidak hanya sebatas saat kita masih kecil saja. So, jangan
sombong dengan mengatakan bahwa kita sudah bisa membaca alquran. Ilmu itu luas guys.. banyak sekali ilmu-ilmu tentang cara membaca dan mempelajari Al Qur'an di luar sana.
Jangan sampai kayak saya waktu dulu.
Karena sewaktu dulu ketika di TPA, saya adalah orang yang
sangat tidak suka dengan pelajaran tajwid. Karena menurut saya tajwid itu
ribet, kalau ini ketemu ini jadi begini, itu ketemu ini jadi begini, males deh
pokoknya.
Semoga kamu gak gitu ya..
Saya tidak sadar, bahwa ketidak sukaan itu tertanam dalam
pikiran bawah sadar saya dan terus berlanjut hingga saya remaja.
Memalukan memang, mungkin diantara kalian ada yang beruntung
sudah memahami ilmu tajwid sejak kecil. Tapi saya, sampai SMP pun saya masih
sebal jika ada pelajaran tajwid, yang saya tahu sedikit. Meskipun tau cara
membacanya, namun terkadang lupa namanya, dan bagaimana penjelasannya. Pokoknya
saya gak suka, dan yaudah gitu aja.
Ya, tapi itu saya dulu.
Mungkin memang benar, benci dan cinta itu sangat tipis bedanya. Dan kecintaan itu pun berawal saat saya beranjak SMK. Saat itu mulai terbesit di hati saya ingin belajar tajwid, tapi masih agak males – malesan. Terkadang saya meminta diajarikan oleh mama saya, tapi karena mama saya ngejelasinnya ribet jadi saya tambah males, waduh. *biasalah balada remaja
Mungkin memang benar, benci dan cinta itu sangat tipis bedanya. Dan kecintaan itu pun berawal saat saya beranjak SMK. Saat itu mulai terbesit di hati saya ingin belajar tajwid, tapi masih agak males – malesan. Terkadang saya meminta diajarikan oleh mama saya, tapi karena mama saya ngejelasinnya ribet jadi saya tambah males, waduh. *biasalah balada remaja
Tapi terbesit keinginan kuat ketika saya sering menonton
program Tv Hafidzh Indonesia. Saya ingin
menjadi seperti itu, saya ingin anak-anak saya juga seperti itu. Tapi ya
timbul pertanyaan juga dalam hati saya, gimana bisa kayak gitu kalau
saya sendiri aja macem begini (?)
Bukankah seperti punuk yang merindukan bulan(?)
Bukankah seperti punuk yang merindukan bulan(?)
Akhirnya, mulailah saya melakukan pencarian mengenai tempat belajar membaca Al Qur'an, ada LTQ yang di
jalan raya bogor, ada juga yang di kalisari, banyaklah pokoknya. Namun saya merasa masih kurang
pas, karena lokasinnya terlalu jauh dari jangkauan kampus. (karena saya
khawatir jadwal tahsin dan jadwal kuliah ada yang mepet)
Pencarian dilakukan cukup lama, sampai akhirnya saya di
pertemukan oleh sebuah lembaga tahfidz Qur’an bernama Al Utsmani. Waktu itu LTQ
tersebut baru membuka cabang di Bekasi, dan kebetulan lokasinya sangat dekat
dengan kampus saya (tidak sampai 1 kilometer). Memang, Pucuk di Cinta Ulam pun Tiba *tsaah.
Akhirnya pada saat itu saya resmi menjadi murid di LTQ AlUtsmani Bekasi. Ketika itu saya telah berusia 19 tahun (saat sedang kuliah
tingkat 2). Telat sekali bukan? Tapi seolah seperti kata pepatah, “Tak Pernah Ada Kata Terlambat Untuk
Belajar” maka begitu pula dengan saya.
Saya juga mungkin sedikit malu, karena ustadzah yang
mengajar saya ternyata umurnya sebaya dengan saya. Hanya saja beliau sudah
hafal 30 juz sedangkan saya.. juz 30 aja belum semua hafal -_- haduhh. Meski
demikian rasa malu itu menjadi cambuk bagi diri saya sendiri untuk lebih baik
lagi.
Satu hal yang cukup membuat saya terkesan adalah, ada seorang ibu-ibu
dimana usianya telah lebih dari 60 tahun. Namun ia sangat semangat, meski harus
memulai dari awal program (level 1). Dia menegaskan bahwa dia tidak malu meski
di level 1, karena niatnya adalah belajar.
Tentu, sebagai anak muda kata-kata itu sangat membakar saya.
Saya tidak ingin kalah semangat dengan beliau. Namun sayangnya, baru 2 semester
berjalan beliau (rahimahullah) sudah dipanggil oleh Sang Khalik. Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.
Waktu terus berlalu, kini saya sudah 5 semester di LTQ tempat saya belajar. Saya sangat senang karena masih
diberi kesempatan hingga saat ini untuk belajar disini. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda ingin bersama-sama mempelajari Al Qur'an dengan saya? Yuk, tunggu apalagi.. usia kita semakin hari semakin bertambah, malu sama Allah udah dikasih waktu hidup selama puluhan tahun masa baca Al Qur'an dengan benar aja gak bisa. *jleb
Yuk belajar membaca Al Qur'an, biar kita menjadi sebaik-baik manusia.
Yuk belajar membaca Al Qur'an, biar kita menjadi sebaik-baik manusia.
Rasulullah Salallahu alaihi wassalam bersabda :
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari)
Semoga Allah memudahkan saya dan kamu untuk menuntut ilmu di jalan-Nya. Dan
semoga hati kita terpaut selalu kepada Al Qur’an. Aamiin.
Ayo teman-teman jangan lupa untuk terus mempelajari Al Qur’an, cara membacanya, maknanya, tafsirnya, dan jangan
pernah puas dalam belajar.
Karena ilmu itu luas~
Karena ilmu itu luas~
Sekian dulu ya, wassalamu’alaykum warahmatullah
wabarakaatuh
0 Comentarios