2020, Terima kasih!

 Bismillah,

Terima kasih diri sudah bertahan sampai saat ini. Adalah atas izin Allah engkau masih sehat dan waras hingga kini. Kita semua tahu, 2020 adalah tahun terberat yang pernah kita jalani. 

Banyak peristiwa yang di alami jutaan manusia di tahun ini, terutama karena pandemi covid 19 yang mengubah banyak hal termasuk kita.

Ada banyak duka, kehilangan, dan air mata di tahun ini, Meski bagi sebagian orang tahun ini adalah tahun yang membahagiakan sekaligus menyedihkan.

Namun apapun yang terjadi, aku tetap berterima kasih kepadamu wahai diri.

Aku tahu, tahun ini penuh dengan pilihan berat. Dan pasti tidak mudah untukmu meninggalkan zona nyaman dan teman-teman tersayang. Aku tahu, tidak mudah untukmu beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tapi, terima kasih untuk tetap berusaha baik kepada mereka yang memaki dan mencacimu.  Terima kasih telah bertahan meski engkau harus keluar dari zona nyaman. Terima kasih meski engkau hanya bisa menangis saat merasa disakiti, dicaci dan dimaki.

Terima kasih, tangisan dan air matamu di tahun ini tak akan pernah ku lupakan.

Terima kasih untuk tetap setia dalam penjagaanmu hingga kini. Tetap bersabar menunggu ketetapan terbaik dari Allah. Meski hingga saat ini, ditahun in yang engkau rencanakan untuk bisa menikah masih belum Allah takdirkan. Kenapa wahai diri, hatimu masih sulit membuka ruang? Masih tetap menutup diri?

Engkau tetap berharap kepada seseorang yang berada ditempat yang sangat jauh. Yang bahkan engkau tak pernah bertemu lagi dengannya. Yang engkau hanya bisa melihatnya dari ujung jari.

Sungguh apa sebenarnya yang engkau harapkan wahai diri?

Mengutarakan dirasa tidak mungkin. Dan memendam rasanya sungguh sangat menyebalkan.

Mulai sekarang, bangunlah dari mimpi. Tentukan apakah engkau akan nyatakan atau kau buang itu dengan perlahan.

 

Ya.. ku rasa saatnya keputusan terbaik di ambil. Aku akan membuangnya dengan perlahan, karena jatuh cinta sebelum menikah itu menyedihkan. Terlebih engkau hanyalah seorang wanita yang tak bisa berbuat apa apa. Sungguh menyebalkan. Berjanjilah wahai diri, kita akan berusaha membersihkan dan membuka hati, serta berlapang dada atas semua ketetapan Allah. Janji yaa?

Tapi, apapun yang terjadi di tahun ini. Aku berterima kasih. 


Terima kasih wahai diri telah melalui tahun yang sulit ini dengan berani.

Meski keputusan terberat harus diambil.

Meski banyak cacian yang engkau dengar.

 

Engkau tetap bertahan. Terima kasih






0 Comentarios