Megazone

Tentang perjalanan, perasaan, dan kehidupan

Kerap kali aku memikirkan orang lain; yang ada dihatiku, yang telah menyakitiku, dan orang yang aku takut ia sakit hati kepadaku
Tapi otakku bertanya, seringkali aku memikirkan orang lain setiap harinya, lalu berapa kalikah aku mengingat Allah dalam satu hari?
Tak pernahkah?
Sesekalikah?
Lima kali kah?
Atau, apakah setiap nafas yang ku hembuskan terdapat nama Allah didalamnya?
Sungguh, ini adalah pernyataan yang menyakitkan nuraniku sendiri
Bagaimana bisa aku mengingat mahluk tanpa mengingat penciptanya
Bagaimana bisa aku selalu melihat kebawah yang begitu sempit tanpa melihat ke atas, yang begitu luasnya alam raya
Sungguh memiliukan.
Aku telah berusaha untuk tidak menggunakan dan menghindari barang – barang yang memungkinkan aku untuk lupa kepada-Mu
Aku telah berusaha mengisi waktu luang yang banyak orang telah lalai dari padanya dengan  sesuatu yang bermanfaat
Tapi masih saja, masih juga.
Di Setiap nafas yang ku hembuskan. Ada saja dan mungkin banyak sekali nafas yang tanpa ada nama Allah di dalamnya

Ya Allah, ampunilah aku jika aku lupa
Jangan Engkau biarkan aku seperti pendahulu ku yang tersesat dan mendzolimi dirinya sendiri
Dan jangan Engkau biarkan aku masuk dalam golongan hamba-Mu yang lalai

Hidup ini mungkin hanya fatamorgana, dan ibadah kepadaMu lah yang sebenar – benarnya
Jadikanlah aku hamba-Mu yang taat, yang Engkau ridho atas hidupku
Jadikanlah aku hamba yang semata – mata melakukan segalanya hanya karenaMu
Dan jadikanlah aku seorang anak yang shalihah yang berbakti kepada kedua orang tua yang telah engkau titipkan aku kepada mereka
Ya Allah, sungguh aku mohon. Jika sekiranya telah habis waktuku, kembalikan lah aku kepada Mu seperti seorang syuhada dan pendahuluku yang beriman kepadaMu
Panggilah aku, dengan salam dariMu untukku. Jadikanlah hari itu adalah hari yang terbaik yang ada di hidupku
Aamiin


-m.s.h-
Yang ku takutkan selain mati adalah kehidupan setelahnya
Akankah aku bahagia selamanya karena iman, ibadah dan amalanku
Ataukah aku termasuk orang menzalimi diri sendiri
Na’udzubillah
Tapi, imanku masih biasa, ibadahku pun belum sempurna dan aku takut jika ada  amalanku yang mengandung riya
Aku tak tahu,
Apa sesungguhnya yang membuatku merasa pantas berada di sisi-Mu ya Rabb?
Terlalu banyak waktu yang Kau beri untuk ku buang percuma
Terlalu banyak waktu yang ku gunakan untuk perbuatan yang sia – sia
Terlalu banyak nikmat-Mu yang tak ku sadari
Sedang waktu terus berjalan
Setiap jiwa bertanggung jawab atas dirinya masing – masing.
Kematian sudah pasti terjadi dan tak ada penangguhan waktu
Tak peduli berapa sisa waktuku
Sedikit lagi,beberapa tahun lagi atau mungkin sedetik setelah ini
Ijinkan aku mengucap syukur atas apa yang telah Kau berikan dalam hidupku ini
Tak ada pengharapan selain ampunan, rahmat dan hidayah-Mu
Aku milik-Mu. Dan kepada-Mu lah aku kembali.



Rabbana Yaa Rabbana dzholamnaa anfusanaa waillam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin (Al –A’raf : 23)


-m.s.h-
Hayoo sobat, lebih sering ibadat atau maksiaat?   hehe pertanyaan ini sepertinya sederhana, hanya untuk renungan semata. Temukan dalam hati masing2 yaa jawabannya:D
Siapa yang lebih suka berkhalwat dibanding mendahulukan sholat?
Ketika sobat lebih memilih bermaksiat dibanding ibadat…
Ketika sobat berat mengeluarkan zakat..
Namun  sobat ikhlas untuk berhura – hura dengan kerabat..
Apakah pantas kita disebut hambanya yang taat?
          Bukannya sok taat, apalagi sok sempurna dalam ibadat..
Tapi, untuk apa kita hidup bila hanya untuk bermaksiat?
Kan kita diciptakan untuk beribadat..
So sobat,, jangan lupakan. Hidup kita ini singkat.
Janganlah mengisi waktu yang sesaat dengan perbuatan mudharat
Kalau bukan dimulai dari sekarang, terus kapan kita mau taat?
Apakah setelah keranda hendak diangkat, barulah kita ingin bertaubat?
Atau, apakah setelah matahari terbit dari barat,  kita masih bisa bertaubat?
Ayooo, sobat. Lekaslah bertaubat, tunaikanlah zakat, kerjakanlah sholat dan jauhi maksiat.
Hidup akan tenang bila kita taat , namun hati gelisah bila kita maksiat.

Lalu dianatara taubat dan maksiat, manakah jalan yang kan kau pilih sobat?
Aku terlalu naif bila berbicara tentang perasaan.
Atau mungkin memang sebenarnya aku tak ingin membicarakan itu
Dan menutup mata tentang semua perasaanku. Apa hanya aku yang tak pernah peduli pada perasaanku sendiri?
Ataukah hanya aku yang menyendiri diantara aroma cinta yang menggiurkan?
Aku rasa tidak. Karena aku percaya semua ada masanya.
Perasaanku penting. Tapi agamaku lebih penting
Perasaanku penting. Tapi imanku pun tak kalah penting
Perasaanku penting. Tapi ada hal lain yang lebih dan teramat penting
Atas nama perasaan aku mengingatmu. Tapi atas nama agama aku harus melupakanmu
Atas nama perasaan aku merindukanmu. Tapi atas nama iman aku harus menahan itu semua
Atas nama perasaan. Aku selalu saja ingin memikirkanmu  tapi atas nama kehidupan, hidupku tak selalu berkutat semua hal tentangmu
Mengertilah !
Hanya ada satu hati dalam satu rongga dada manusia
Juga hanya ada satu hati untuk satu cinta
Dan satu cinta hanya ada untuk satu nama
Aku peduli padamu, sungguh sangat peduli. Sampai aku tak tahu bagaimana harus menyikapinya. Dan aku tak mampu mengatakannya. Aku.. aku… aku tak mungkin mengatakannya. Ini bukan waktunya.Jangan pernah bertanya kapan, karena kau sudah pasti tahu jawabannya.

Dan jangan pernah membiarkan perasaan yang seharusnya fitrah menjadi fitnah


-m.s.h-
Terlalu berat melukiskan sebuah perasaan yang tak bisa ke jelaskan dengan kata
Kata – kata tentang cinta bukanlah sesederhana itu
Tak pernah ku temukan makna serumit itu
Mengapa? Apakah aku berlebihan? Aku rasa tidak
Cinta
Satu kata dengan seribu makna
Ketika aku hanya duduk berdiam dalam doa, sedang yang lain bisa berduduk mesra
Menurut manusia keduanya adalah sama. Mengatas namakan CINTA
Ketika aku hanya bisa melihat dari jarak yang ditentukan, sedang yang lain bisa berdekatan
Menurut manusia keduanya adalah sama. Mengatas namakan CINTA
Ketika aku hanya bisa memendam, sedang yang lain bisa saling menggenggam
Menurut manusia keduanya adalah sama. Mengatas namakan CINTA

Bukan cinta seperti mereka yang aku ingin
Cinta menurut mereka, mungkin syahwat bagi sebagian yang lain
Dan cinta menurut sebagian yang lain, mungkin terlalu membosankan bagi mereka
Entah aku harus bagaimana, apakah aku harus berbohong. Upayaku menipu diriku sendiri. Ketika aku berkata merasa biasa saja namun sesungguhnya lebih dari itu
Tapi biarlah seperti ini,ini cinta ku. Orang lain tau apa?

Biarlah ku perjelas sekali lagi, ini cintaku. Orang lain tau apa?

-m.s.h-
Maret 2014
Dan biarlah aku kecewa,
Agar aku semakin mengerti luka.
Agar aku semakin mengerti,
pengharapan selalu berujung kecewa ketika berharap kepada manusia
Tapi tidak ketika dengan Tuhannya
Kelak  ku akan menemukan  satu bintang, Meski tak ku dapatkan sekarang
Meski sekarang hanya ada air mata yang berlinang
Biarlah, cinta suci yang kan menang
Perjalanan panjang yang harus ku lewati sekarang, Akan menjadi indah dimasa mendatang
Bersabarlah  duhai hati yang tak kunjung tenang.
Aku memang bukan anak – anak zaman sekarang.
Berjalan bersama seseorang, kemudian berpegangan tangan.
Bukan pula anak zaman sekarang.
Yang berkalang kabut kala cinta yang tak kunjung datang.
Apalah arti cinta jika hanya mendatangkan kemaksiatan.
Dan apalah arti cinya jika hanya mendatangkan kemudharatan,
Pernahkah kau memikirkan satu bintang?
Bintang yang selalu membuatmu terngiang – ngiang.
Yang selalu kau nanti – nanti untuk datang.
Tapi ia tak jua datang.
Tak ada yang bisa ku persembahkan, hanya bergelimang kata yang bisa ku kembangkan
Entah benar atau salah, namun itu bukan jawaban.

Hanya saja kebenaran sering ku temukan dalam hati yang terdalam



-m.s.h-

Januari 2014

Aku tak pernah mengaharapkannya datang, tapi ketika ia datang aku takut ia pergi.
Dan ketika ia pergi, aku selalu berharap ia kembali
Hariku kemarin sempat berwarna
Tapi kini, hari yang berwarna telah menghilang
Telah kembali hari – hariku
Hari – hari yang kadang putih bersinar, dan kadang juga kelabu
Terasa begitu pilu dan menyesakan dada.
Apa yang sebenarnya terjadi di dalam hati ini?
Kedamaian dan ketenangan hati, itulah yang selalu dicari.
Sunyi sepi menyayat hati, selalu ada dihidup ini.
Seperti perihnya luka yang sulit terobati, luka yang tak kunjung henti.
Tetapi kau masih setia menanti,
Dia yang tak pernah ku ketahui
Apalah daya diri ini, hati mencintaitak kunjung henti, hanya ada rindu tanpa harap diberi.
Aku hanya bisa berdiam diri, berharap cinta ini segera pergi.
Jika memang rinduku tak berarti,

smua ini hanya bisa ku serahkan; pada Sang Penguasa Hati

-m.s.h-
Januari 2014

Ketika manusia mulai merasakan apa yang memang difitrahkan
Dan ketika manusia mulai berfikir bahwa mungkin ia jatuh cinta
Jatuh cinta sesungguhnya adalah fitrah setiap manusia
Ketika rasa itu datang, lalu aku harus berbuat apa?
Ini semua bukan tentang hal yang bisa dibicarakan oleh kata – kata, mungkin  hanya bisa dijabarkan oleh hati
Semua begitu rumit. Ketika semua terlibat dalam konflikyang begitu berkelumit
Konflik  otak, hati, pikiran, jiwa dan perasaan
Hati merasakan apa yang memang difitrahkan kepada perasaan
Tapi otakku selalu saja melarangnya
Pikiranku berkata ini tak  seharusnya
Tapi jiwaku memaksa agar aku merasakan ini semua.
Jiwaku selalu berkata bahwa ini adalah manusiawi
Dan perasaanku hanya bisa berkata semua yang telah difitrahkan tak mungkin dihilangkan, mungkin bila memang bukan waktunya sekarang tapi akan ada masa yang akan datang


-m.s.h-

Perlahan kebahagiaan itu datang dari hati yang terdalam
Tapi ketika kebahagiaan itu datang, aku selalu bertanya apakah ada yang kurasakan adalah salah
Aku  tak mengerti
Ketika kebahagiaan itu menyeruak masuk ke dalam kehidupanku, ada satu hal yang selalu ku takutkan
Yaitu
KEHILANGAN
Sebetulnya aku tak perlu takut kehilangan, karena kita tak pernah mengerti apa arti memiliki
Kebahagiaan yang datang seperti layaknya hujan. Meneduhkan dan begitu dinikmati
Tetapi adakalanya hujan berhenti
Dan ketika itu pula kebahagiaan itu hilang, sebenarnya ia tak pernah hilang. Hanya kadarnya saja yang berbeda
Kebahagiaan seperti roda, ia berputar dan harus bertukar posisi.
Tak selamanya manusia merasa bahagia, dan tiada duka yang abadi.
Adakalahnya manusia merasa bahagia, duka ataupun kecewa. Semua itu wajar saja.
Namun, sujujurnya “rasa kehilangan” itulah yang kutakutkan
Tetapi hal yang paling ditakutkan adalah hal yang paling mungkin terjadi
Aku hanya berusaha untuk merasa biasa – biasa saja
Aku hanya berusaha bahwa ini adalah tak seharusnya
Agar aku tak terlalu besar kepala tentang rasa yang kian dalam
Agar aku tak terlalu berharap banyak pada seseorang yang ku rasa mungkin cinta
Karena sesungguhnya realita jatuh cinta dan realita sebenarnya adalah berbeda.
Duhai hati, SADARLAH!
Jika ini akan menyakitkanmu dihari esok, aku mohon SADARLAH!
Aku tak bisa melawan rasa yang sudah terpendam
Aku juga tak bisa menghentikan perasaan yang memang difitrahkan
Aku hanya bisa berdoa
Jika ini semua adalah salah, maka ampunilah segala kehilafanku ini Ya Allah
Sejujurnya aku hanya takut
          Tentang rasa yang kian dalam

          -m.s.h-
Januari 2014

Sebenarnya apa yang  terjadi dalam hatiku?
Aku tahu, tapi aku tak ingin memahaminya.
Aku tahu, tapi aku tak ingin terlelap didalamnya.
Aku tahu, tapi aku ingin menutup itu semua dari pikiranku.
Tapi sejujurnya aku tak bisa.
Setiap waktu yang selalu coba ku sembunyikan adalah setiap itu juga aku mengingatmu.
Namamu
Senyumu
Suaramu
Semua berputar tak terkendali di dalam ruang dihatiku,
Aku tak mengerti, ini terjadi begitu saja
Aku tahu.
Mungkin hanya kita yang bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi
Biarlah perasaanku mengalir,
Mengalir seperti air.
Seperti air yang selalu mengalir ke teempat yang lebih rendah, perasaanku pun sama.
Ia terus mengalir ke bawah, ke lubang hati yang paling dalam.
Tak ada yang tahu, hanya saja aku bisa merasakannya.
Entah akan kering atau menjadi lebih banyak, tapi aku tahu
Itu tak mungkin hilang begitu saja.
Biarlah rasa ini ku simpan, tertutup jauh dari kenyataan.
Aku tak bisa banyak ber-angan.
Aku hanya bisa mengikhlaskan
Perasaan indah yang dititipkan Tuhan

-m.s.h-
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Spill Budget Pendakian Rinjani
  • Jadi, kapan nikah?
  • Pendakian Gunung Sagara 2132 mdpl
  • Pendakian Merbabu Via Suwanting
  • Pendakian Prau via Patak Banteng
  • Bintang
  • Deklarasi
  • Hal Utama
  • Tanda Cinta untuk yang Tercinta - Bag.1
  • Berbicara Tentang "CINTA"

Categories

  • Ceritanya Mega 10
  • Days Writing Challenge 11
  • Opini 10
  • Puisi 18
  • Traveling 13

Advertisement

Contact form

Nama

Email *

Pesan *

Profil

Mega Teduh
Assalamu'alaikum warahmatullahi waabarakaatuh. Halo perkenalkan saya mega, selama datang di blog saya yang sederhana ini. Keseharian saya bekerja di bidang laboratorium, dan sempat menjadi content creator di bidang traveling. Untuk saat ini saya hanya menulis untuk diri saya sendiri, dan tulisan saya meliputi perjalanan wisata dan perjalanan kehidupan. Selamat menikmati
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
  • ►  2017 (15)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2014 (11)
    • ►  November (1)
    • ▼  Juni (10)
      • Tentang Mengingat Allah
      • Masa (Waktu)
      • Untukmu Sobat
      • Hal Utama
      • Aku Dan Yang Lain
      • Bintang
      • Bertepuk Angin
      • Konflik
      • Tentang Perasaan
      • Sebut saja 'CINTA'
  • ►  2013 (7)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2012 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Beranda
  • My Traveling
  • Days Writing Challenge
  • Ceritanya aku
  • Puisi
  • Opini

Popular Posts

  • Spill Budget Pendakian Rinjani
  • Jadi, kapan nikah?
  • My First Seven Summit ~ Mount Rinjani 3726 mdpl
  • 30 days Social Media Detox

Profil Saya

Assalamu'alaikum warahmatullahi waabarakaatuh. Halo perkenalkan saya mega, selama datang di blog saya yang sederhana ini. Keseharian saya bekerja di bidang laboratorium, dan sempat menjadi content creator di bidang traveling. Untuk saat ini saya hanya menulis untuk diri saya sendiri, dan tulisan saya meliputi perjalanan wisata dan perjalanan kehidupan. Selamat menikmati
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ►  2025 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2020 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
  • ►  2017 (15)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2015 (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2014 (11)
    • ►  November (1)
    • ▼  Juni (10)
      • Tentang Mengingat Allah
      • Masa (Waktu)
      • Untukmu Sobat
      • Hal Utama
      • Aku Dan Yang Lain
      • Bintang
      • Bertepuk Angin
      • Konflik
      • Tentang Perasaan
      • Sebut saja 'CINTA'
  • ►  2013 (7)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2012 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi